Sabtu, 31 Oktober 2015

Esensi dari ibadah

Walau telat datang ke masjid, alhamdulillah saya masih sempat mendengarkan tausiah yang benar-benar membuat saya berfikir ulang -bermuhasabah- mengenai seluruh ibadah yang saya lakukan selama ini. Allah memang tidak pernah menyia-nyiakan perbuatan/amal apapun yang kita lakukan. Takutnya, ibadah saya tidak diterima atau bahkan salah dalam pelaksanaannya.


Apa sih esensi dari ibadah itu?
Esensi, atau inti dari ibadah adalah 'ingat'. Mengingat Allah tentunya.

Maka, ibadah yang paling afdhal, yang paling benar adalah:
Ibadah yang HANYA mencari ridho Allah, disetiap saat, sesuai waktu dan sifatnya.

Contoh nyatanya, di saat ada tamu datang, maka ibadah yang paling afdhal adalah menjamu tamu tersebut.
Di saat dua per tiga malam terakhir, yang paling afdhal adalah sholat tahajjud atau sholat malam. 

Kalau begitu, kita harus mencari tahu kapan ibadah itu harus dilakukan agar dia TEPAT waktu dan sesuai dengan sifat atau peruntukannya. Di sini lah kita mengawali belajar dasar-dasar atau konsep dari setiap ibadah.

Bila kita sudah mengetahui tujuan kita untuk belajar beribadah, in syaa Allah akan dapat memudahkan kita dalam proses belajar. Lalu ibadah apa yang paling mendasar untuk kita pahami?

Saya memilih untuk mula memahami niat. Atau lebih konkritnya lagi, saya mulai dengan belajar memahami kalimat

"Bismillaahi-Ar Rahmaani-Ar Rahiimi*"

*baca: bismillahirrohmaanirrohiim

Wallahua'lam bissawaab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar